Kulit Bundar | v5/Chs.3 | Panca INDERA

Dalam mimpi semalam, aku jadi penjaga gawang.

Loncat sana, loncat sini.

Mencegah si kulit bundar luput dari tangkapanku.

Sekalipun kecepatan angin begitu kencangnya.

Lingkaran yang licin begitu dipegang, dengan atau sarung tangan.

Karena habitatnya di lapangan, kadang kala rumput atau genangan membuat sisi-sisinya kotor. Tapi, rasanya repot betul tiap habis menangkap, harus cuci tangan.

Aku jadi pemain cadangan di sana, posisi yang sama menjaga gawang. Sedang penjaga utamanya berji-baku mencegah si kulit bundar lolos dari tangkapannya. Sorak sorai penonton jadi semangat yang tak bisa diutarakan kata bagi para pemain. Namun, ketika mata penonton mengarah pada sang penjaga utama, soraknya berubah nyeleneh dan tertawa terbahak-bahak melihat sang penjaga utama.

Ia kelimpungan melepas dua sarung tangan, lalu ke belakang gawang mengambil air botol untuk mencuci tangan. Sungguh repot sekali melihatnya.