Dia tersenyum dan hal itu yang paling di takuti oleh semua orang.
✨
Malam yang sepi tiba-tiba kacau oleh deru pasukan dari Kerajaan Pel Vatt.
"Serangan dadakan!"
Penjaga berteriak hingga Tuan Putri terbangun. Banyak sekali pengawal yang berkerumun di depan pintu dan balkon istana. Suara pedang dan peledak dimana-mana.
"Tuan Putri, kita harus ketempat yang aman," kata seorang pengawal sambil menarik lengan kecil yang masih lemas.
Aku mempercepat langkah untuk mengimbangi langkah pengawal lainnya.
Terowongan gelap dan banyak binatang kecil yang naik ke gaun Tuan Putri. "Tuan Putri, maaf." Aku merobek gaun indahnya dan ia hanya terdiam. "Akan banyak musuh di depan, kalau hamba tidak bisa selalu bersama Tuan Putri saya harap Putri dapat melarikan diri sendirian tanpa hamba."
Sadar dengan keadaan, malam yang terasa lebih panjang dari biasanya.
Gerbang pintu rahasia sudah terlihat. Kewaspadaan kami tingkatkan. "Tuan Putri, sebisa mungkin. Jika Tuan Putri ada cela untuk melarikan diri saya harap Tuan Putri lari tanpa menoleh."
"Jangan memberiku perintah yang sulit, kamu masih harus menjagakukan."
"Ya yang Tuanku."
***