Pernikahan Sebelum Cinta (4)

Pagi yang cerah keesokan harinya.

Tepat pukul enam, Chu Tianye membuka matanya.

Selama bertahun-tahun, dia telah menjaga rutinitas harian yang baik. Tidak peduli seberapa sibuk malam itu, dia selalu tidur tepat waktu. Pagi-pagi, dia akan bangun lebih awal untuk berolahraga.

Orang tuanya dulu sering berkata, jika seorang manusia bahkan tidak bisa mengendalikan inersia mereka sendiri, bagaimana mereka bisa mengendalikan kehidupan mereka?

Chu Tianye menggeser tubuhnya dan tiba-tiba menyadari Su Yan terbaring di sampingnya.

Sepertinya dia terlalu lelah, tidur begitu dalam.

Pakaianya setengah terlepas, memperlihatkan kulitnya dengan cara yang setengah tertutup.

Walaupun dia sudah tidur di kamar ini dengan niat menjadi suami yang sebenarnya dengan dia tadi malam, saat ini ketika dia benar-benar melihatnya seperti ini, wajah Chu Tianye memerah.

Imajinasi dan kenyataan adalah dua hal yang benar-benar berbeda!

Chu Tianye menelan ludah dan memalingkan kepalanya.