"Apa?"
Ucapan terakhir Anthony Charlie terlalu pelan, dan Eve Thompson tidak mendengarnya; dia memandang Anthony Charlie dengan bingung dan bertanya kembali.
Anthony Charlie perlahan-lahan menutup matanya, lalu dia berbicara, "Saya bilang, jangan takut, aku akan selalu di sini, terus berjuang."
Sebuah kehangatan mengisi hati Eve Thompson.
Mengatakan bahwa dia tidak takut sebenarnya adalah sebuah kebohongan.
Karena dialah yang telah menyebabkan keadaan hari ini.
Dia adalah, lagipula, hanya seorang berumur dua puluh dua tahun, menghadapi begitu banyak keraguan orang-orang; dia merasa ketakutan, bersalah, dan bahkan kurang mampu menghadapinya.
Pada saat ini, dukungannya bagaikan suntikan penenang, meredakan hatinya yang panik dengan suara dalamnya.
Dia mengangguk.
Momen berikutnya, dia mendorong pintu terbuka.