Dana merasa lututnya menjadi lemah, mendengar betapa lembutnya suara panggilan namanya. "Ye-Yes..."
She tried hard to hide her feelings from him. Dia berusaha keras untuk menyembunyikan perasaannya darinya. Dia tidak ingin Leo tahu apa yang sedang dipikirkannya di saat itu. Dia menyukainya tapi tidak pernah berani mengatakannya, takut kalau dia akan dipecat.
"Perfect!" Leo tersenyum saat melihat Dana tidak lagi tegang tapi terlihat tenang seperti biasa. "Dana, jika kamu merasa tidak nyaman menjawab, kamu tidak perlu. Mengapa orang tuamu tiba-tiba memintamu untuk pulang?"
Leo penasaran ingin tahu apa yang terjadi dalam keluarganya.
Dana menggenggam tangannya dengan erat. Dia merasa terlalu malu untuk menyebutkan masalah tersebut. Namun, melihat tatapan penasaran darinya, mulutnya mengkhianatinya.