Tadi malam, Basil Jaak dan Stetson menginap di gudang kayu bakar di belakang Rumah Teh Kuning. Di gudang sebelah, empat porter juga menginap, dan kesemuanya akan menemani armada toko Yellow ke Pulau Awan Api besok.
Basil Jaak tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas saat melihat keadaan kotor gudang kayu bakar, entah di sini atau di "dunia sekuler" seperti yang disebut oleh penduduk setempat, hierarki kelas selalu ada, dan orang miskin hanya bisa tinggal dalam kondisi yang keras seperti ini.
Untungnya, Basil Jaak sebelumnya adalah seorang tentara pasukan khusus dan telah mengalami berbagai lingkungan keras. Menginap di gudang kayu bakar hampir bukan tantangan baginya.
Malam berlalu begitu cepat.
Keesokan paginya, seseorang mengetuk pintu, "Kamu berpikir dirimu tuan-tuan, ya? Cepatlah bangun dan bersiap. Sudah waktunya untuk berlayar!"