Geraman! Geraman!
Begitu Basil Jaak selesai berbicara, singa kecil di dalam dirinya menggeram dua kali sebagai tanda setuju.
Apakah benar-benar batu itu?
Apa yang istimewa dari batu ini?
Dipicu oleh rasa penasaran, Basil Jaak berjalan mendekat, menahan bau busuk binatang buas, dan menyingkirkan rumput kering untuk memperlihatkan batu tersebut di depan matanya.
"Huh?" Basil Jaak melihat lebih dekat dan langsung terpukau. Batu itu bening kristal, memancarkan aura misterius.
"Mungkinkah ini amber? Sebesar ini? Tidak mungkin..."
Basil Jaak memindahkan batu itu; ukurannya sekitar satu meter panjang, setengah meter lebar, dan tingginya hanya sekitar satu kaki, sepenuhnya mirip kaca transparan.
Melalui eksterior transparan itu, pandangan Basil Jaak tertuju pada pusat batu yang berkilau tersebut.
Di dalam batu transparan itu ada sebuah benda bundar, sebuah oval yang tampak berwarna abu-abu-putih. Sekilas, benda itu tampak seperti telur ayam yang diperbesar puluhan kali.