Peter Brown baru saja melarikan diri ketika hatinya bergetar, saat dia memperhatikan sebuah Naga Terbang menuju langsung ke arahnya, menggelapkan langit biru di atas.
Tampaknya naga itu bertekad untuk merampas takdir sucinya, karena ia tidak akan berhenti untuk mengambilnya darinya!
Sekarang Peter benar-benar memahami bahwa selama seseorang memiliki takdir suci, keinginan alami untuk konflik akan muncul.
Tidak hanya naga itu yang menyimpan hasrat begitu intens, tetapi Peter sendiri merasakan hasrat membara di dalam dirinya. Dia bahkan memiliki dorongan kuat untuk membunuh naga itu.
Jika kemauan Peter tidak begitu teguh, dia mungkin sudah menyerangnya sekarang.
Dia menggunakan kekuatan kemauannya yang terbesar untuk mencegah perilaku sembrono seperti itu.
Di tangan Peter hanya ada sebuah Pedang Pendek, tetapi dia tahu betul bahwa senjata ini tidak berguna baginya, jauh tidak lebih efektif daripada teknik tinjunya sendiri.