Pada saat ini, nyawa Su Chengyu bukanlah satu-satunya yang terancam; setelah melancarkan serangan dengan pedang itu, jiwanya juga cepat tercecer dalam keadaan yang tidak dapat dipulihkan.
Dengan menggenggam tangan Su Chengyu, Ye Qingci telah merasakan keadaan saat ini dan bahkan sebagai Dewa Bumi, dia sama sekali tidak berdaya untuk berbuat apa pun.
"Bodoh! Dengan tindakan seperti itu, kau benar-benar tidak mempertimbangkan akibatnya?"
Bibir Su Chengyu terbuka sedikit saat dia hendak bicara, tapi Ye Qingci menatapnya tajam lagi, "Sudah kubilang jangan bicara. Tidak mengerti?"
Ekspresi marah di wajah Ye Qingci membuat Su Chengyu tersenyum pahit, dan dia tidak berani bicara lagi. Ekspresi Ye Qingci menghangatkan hatinya, namun Su Chengyu sangat menyadari kondisinya sendiri.
Pada saat ini, apakah dia bicara atau tidak sama sekali tidak berarti, meski Ye Qingci sudah berusaha keras untuk memperlambat proses tercecernya jiwanya.