Ren Feifan, setelah menempuh jalur kultivasi, tetap menekankan pentingnya sebab dan akibat. Dia tidak ingin berutang budi pada siapa pun, dan situasi saat ini bukan pengecualian.
Karena luka pihak lain disebabkan olehnya, dia merasa harus bertanggung jawab.
Ren Feifan berjalan perlahan ke sisi Yin Amman, melirik luka Yin Amman, yang tidak terlalu serius—hanya lecet sederhana. Dengan sedikit perawatan, itu akan baik-baik saja.
"Akhirnya kau punya sedikit belas kasih? Aku benar-benar mengira kau adalah sepotong kayu dingin!" kata Yin Amman ketika melihat pemuda itu akhirnya memperhatikannya. Sambil berbicara, dia mengeluarkan perban dan antiseptik dari ranselnya. Lecet seperti ini bisa dianggap kecil atau serius, tetapi prioritasnya adalah merawatnya secara langsung.