PERIKSA 2

Dia memutarnya dengan cepat untuk menempelkan punggungnya ke dinding sambil menikmati ciuman dari bibirnya.

Dia menggenggam jari-jari mereka bersama dan mengangkatnya saat menekan tangan-tangan Anna ke dinding. "Tidak malam ini sayang, aku tidak bisa menyentuhmu sampai kita memastikan kamu baik-baik saja dari dokter." Katanya dekat dengan bibir yang bergetar Anna untuk menelannya lagi. Kemaluannya yang keras menyentuh paha Anna dan lebih dari sebelumnya dia ingin itu tertanam di tempat yang seharusnya.

Di antara kakinya.

Dia sangat menginginkannya.

"Aku ingin kamu, Noah." Katanya untuk mendengarnya meraung.

"Aku tahu." Noah berkata di samping telinganya, menghisap cuping telinganya. Ia juga sangat menginginkannya, dan ia benci karena belum bisa memilikinya. Belum, sekarang mereka sedang menunggu anak.