Begitu suara tamparan itu terdengar, dunia seakan menjadi sunyi.
Waktu sejenak berhenti.
Baylor Davenport menyerah untuk melawan dan hanya menatap kosong ke arah Julius Reed.
Pikirannya menjadi kosong.
Dan para tamu serta menteri pengadilan dari Istana Kerajaan Laut Utara di sekitarnya terdiam,
seperti patung, tak bergerak.
Pelayan terdekat dengan mereka berdua, dengan jari-jarinya di mulut, benar-benar terpana.
Suasana sangat mencekam.
Wajah Baylor Davenport dengan cepat memerah.
Matanya dipenuhi niat membunuh.
"Saya cukup sibuk, dan akan menjadi intim dengan putri pada malam pernikahan kami," Julius Reed melepaskan dirinya, agak malu, "Di depan umum, tampaknya putri sedikit terlalu bersemangat."
Setelah mengucapkan itu, dia menghilang begitu saja dari tempat itu.
Putri tampaknya sedikit terlalu bersemangat?
Bersemangat?
Para menteri dan tamu asing menatap Baylor Davenport dengan tatapan aneh.
Namun mereka juga dapat memahami.