Julius Reed tiba di depan Pavilun Awan, memeriksa bangunan yang berbentuk kotak.
Menyebutnya megah dan amat indah tidaklah berlebihan.
Bangunan ini, jarang dapat dibandingkan dengan toilet dari Aliansi Gunung Sepuluh Ribu.
Seluruh Pavilun Awan berbentuk persegi, dengan sudut dan tepi yang berbeda, dindingnya semua putih salju.
Jendela besar dari lantai ke langit-langit memamerkan udara modern.
Namun kolom naga putih menyatu dengan sempurna dengan keagungan istana kuno.
Perancang mencampurkan gaya Timur dan Barat, memiliki kekhidmatan zaman kuno dan getaran komersial modern.
Ubin lantai di depan Pavilun Awan semuanya dipaving dengan batu giok putih.
Pegangan pintu semua terbuat dari emas murni.
Di depan pintu utama, ada juga dua patung singa marmer putih, tak ternilai harganya!
Banyak berlian menghiasi eksterior bangunan, berkilauan seperti bintang di sinar bulan.
Rasanya seperti berada di awan.