awal dan permulaan

Pada zaman yang jauh di masa lalu, sebelum segala sesuatu ada di dunia ini, hanya ada kekosongan yang gelap dan sunyi. Akan tetapi dari dalam kegelapan itu, munculah sebuah cahaya kecil yang memancarkan kehangatan dan kehidupan. Cahaya tersebut berubah menjadi sebuah makhluk yang mirip dengan manusia.

Ia memiliki tubuh yang berukuran sangat besar, ia terombang-ambing di ruang hitam sendirian tanpa apapun menemaninya waktu demi waktu.

"Siapa aku?kenapa aku ada disini?siapa yang membawa ku kesini? Tanyanya dalam kebingungan nya

Waktu berlalu keheningan ini membuatnya berpikir untuk membuat sesuatu yang ada dalam pikirannya oleh karena itu dengan tangannya yang kuat ia mengeluarkan kekuatannya. Dengan kekuatannya yang luar biasa, ia mulai menciptakan dunia ini. Ia menciptakan planet-planet, bintang-bintang, dan matahari yang bersinar terang. Akan tetapi setelah alam semesta tersebut telah terbuat ia kembali termenung dan tak lama dengan kekuatannya ia menciptakan para elf yang akan mendiami dunia ciptaannya.

Elf adalah makhluk yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Mereka memiliki keahlian dalam sihir dan kebijaksanaan yang luar biasa. Setelah semua penciptaannya selesai, ia mulai mengatur kehidupan dan selain itu ia menciptakan peradaban para elf di ke-99 dunia elf lainnya dengan ciri khas nya masing-masing. Para elf hidup dan berkembang seperti manusia, mereka membangun peradaban yang maju dan saling berinteraksi satu sama lain.

Setelah ia menciptakan dunia banyak daripada makhluk bawaannya dan juga dewa lainnya yang menanyakan siapakah nama yang pantas untuk memanggil dirinya oleh karena itu sang dewa utama membuat namanya sendiri yang akan membuat makhluk lain menjadi menghormati dan juga menjadi simbol kebijaksanaan dalam dirinya oleh karena itu ia menamai dirinya sebagai maltair.para elf menghormati maltair sebagai dewa mereka, meskipun begitu tak banyak yang mengetahui wujud dari maltair akan tetapi beberapa Elf dari generasi pertama buatan maltair mengatakan kalau mata air berbentuk seperti l namun memiliki tubuh yang besar, telinga yang tidak lancip dan juga ia memakai jubah putih.

Dalam perjalanan cerita ini pula, kita akan menyaksikan petualangan para elf dalam menjaga dan membangun peradaban mereka. Mereka akan menghadapi berbagai tantangan dan mengungkap rahasia-rahasia yang tersembunyi di dunia yang diciptakan oleh MALTAIR. Bersama-sama, mereka akan menemukan arti sejati dari kehidupan dan tujuan mereka sebagai makhluk yang istimewa.

Setelah menciptakan dunia dan para elf, MALTAIR merasa perlu untuk menciptakan beberapa dewa lain yang akan membantu mengurus berbagai aspek kehidupan di semesta yang diciptakannya. Dengan kekuatannya yang tak terbatas, MALTAIR menciptakan empat dewa yang mewakili empat elemen alam, yaitu api, air, udara, dan tanah.

Dewa api diberi nama Pyro, yang bertanggung jawab atas kekuatan api dan energi yang membara. Dewa air diberi nama Aqua, yang mengendalikan air dan kehidupan yang ada di dalamnya. Dewa udara diberi nama Aero, yang menguasai angin dan perjalanan di udara. Sedangkan dewa tanah diberi nama Terra, yang bertanggung jawab atas kehidupan di bumi dan kekuatan alam.

Selain menciptakan dewa-dewa, MALTAIR juga menciptakan empat istri yang mewakili empat elemen alam tersebut. Istri pertama MALTAIR adalah Flamma, yang mewakili api. Istri kedua adalah Aqua, yang mewakili air. Istri ketiga adalah Aura, yang mewakili udara. Dan istri terakhir adalah Terra, yang mewakili tanah. Keempat istri ini memiliki kekuatan yang sejajar dengan elemen alam yang mereka wakili.

Tak lama setelah itu, MALTAIR dan salah satu istrinya diberkahi dengan kelahiran anak pertama mereka,dan anak itu diberi nama Altair. Altair tumbuh menjadi seorang dewa yang bijaksana, karena ia tahu bahwa suatu hari nanti ia akan mewarisi tanggung jawab mengurus satu semesta yang menjadi miliknya.

Altair dididik oleh MALTAIR dan istri-istrinya dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan. Ia belajar tentang kekuatan dan tanggung jawabnya sebagai seorang dewa. Takjarang Altair juga diajari oleh maltair tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan keharmonisan di dalam semesta yang ia kelak akan mengurus salah satu alam semesta milik ayahnya. Dan pada kesempatan lainnya altair sering bermain bersama ayahnya atau bahkan menikmati pemandangan Bima sakti bersama-sama.

"Altair suatu saat nanti kamu akan mewarisi semua yang telah ayah bangun"ucap maltair dengan senyuman mengarah ke wajah altair

Setelah 2000 tahun berlalu, Altair telah mencapai usia yang cukup matang untuk mengurus dunia yang telah dijanjikan oleh ayahnya, MALTAIR. Namun, sebelum Altair memulai tugasnya, MALTAIR memerintahkan Altair untuk turun ke salah satu dunia para Elf untuk mempelajari kehidupan mereka dan memahami dunia yang akan ia urus.

Namun, ketika Altair tiba di dunia para Elf, ia melihat banyak kesesatan dan kemiskinan yang melanda. Beberapa Elf yang sangat serakah telah menyebabkan ketidakadilan dan penderitaan bagi sesama Elf. Mereka bahkan berencana untuk menyatukan kekuatan mereka dan mengalahkan MALTAIR, sang dewa utama.

Tanpa sempat memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Altair ditahan oleh beberapa Elf yang terpengaruh oleh kekuasaan dan keserakahan. Tidak lama kemudian, MALTAIR datang untuk menyelamatkan Altair, tetapi pertempuran tak dapat dihindari. Para Elf dengan kekuatan mereka yang kuat berhasil mengalahkan MALTAIR dan dewa-dewa lainnya.

100 tahun berlalu, namun pertempuran antara Elf dan dewa tidak kunjung usai. Karena dewa dan Elf memiliki umur yang panjang, mereka terus berperang tanpa henti. Situasi semakin memburuk dan dunia semakin hancur. Di antara para elf tersebut ada seorang elf yang menjadi pemimpin mereka dalam menyerang para dewa ia bernama Tora, ia juga merupakan salah satu elf generasi pertama oleh karena itu ia sangat ingin setara dengan para dewa, kembali kepertarungan Tora dengan tega menghabisi ketiga anak buah nya untuk mendapatkan mana yang cukup oleh karena itu ia masih sanggup untuk melawan para dewa disis lain. Melihat banyak nya dewa dan elf yang tak bersalah berjatuhan pada akhirnya MALTAIR merencanakan pengorbanan diri untuk menyegel dunia tersebut, termasuk dirinya sendiri dan para Elf .

Sebelum mengorbankan dirinya, MALTAIR memberikan kekuasaan kepada Altair untuk mengurus alam semesta dan menciptakan alam semesta lainnya.Altair dan dewa-dewa lainnya sangat sedih dengan keputusan ini. Mereka merasa kehilangan yang mendalam karena kehancuran dunia dan kehilangan MALTAIR serta para Elf. Oleh karena itu maltair memberikan kekuatan kepada altair dan dewa lain untuk keluar dari dunia tersebut.

Tak lama Maltair pun terbang ke atas untuk bertemu dengan Tora secara langsung pada awalnya maltair masih memberikan kesempatan kepada Tora akan tetapi Tora menolak hal tersebut, melihat kelancangan Tora maltair dengan sekuat tenaga mengarahkan tangannya ke atas dan munculah cahaya yang sangat kuat cahaya itu menyebar menutupi seluruh semesta dan sementara itu dari sisinya altair kini semesta tersebut terlihat telah tertutupi oleh bebatuan yang sangat keras.

Setelah kejadian itu Altair merasa bertanggung jawab untuk memulihkan semesta yang hancur. Ia membangun kembali sebuah semesta yang luas dengan bantuan dewa lainnya dan ia berusaha membangun kembali peradaban yang telah runtuh dan mengembalikan keseimbangan di antara elemen-elemen alam. Altair juga berusaha untuk mengajarkan nilai-nilai kebijaksanaan dan keadilan kepada para dewa yang masih tersisa.

Setelah alam semesta yang kosong itu tercipta Altair dan dewa-dewa lainnya memutuskan untuk menciptakan dunia baru. Mereka menciptakan bintang-bintang yang indah dan matahari yang besar, memberikan cahaya dan kehangatan kepada dunia yang baru tercipta. Altair juga menciptakan beberapa dewa baru dan menjadikan beberapa dewa lainnya sebagai istrinya, yang mewakili berbagai elemen baru yang ia ciptakan.

Setelah menciptakan peradaban bagi para dewa, Altair turun ke planet yang ia beri nama Bumi. Ia mengalirkan air dan menciptakan kehidupan di dalamnya. Selama 2000 tahun, Bumi berkembang menjadi planet yang layak untuk dihuni. Altair dengan penuh kebijaksanaan dan kasih menciptakan manusia sebagai makhluk yang akan membangun peradaban di Bumi.

Manusia, dengan kecerdasan dan kreativitasnya, mulai membangun peradaban di Bumi. Mereka belajar dari alam dan menggunakan sumber daya yang ada untuk menciptakan teknologi, seni, dan budaya yang beragam. Altair dengan penuh kegembiraan melihat perkembangan manusia dan memberikan petunjuk dan inspirasi kepada mereka.

Namun, seperti halnya perjalanan manusia, ada juga tantangan dan konflik yang muncul di Bumi. Altair berusaha untuk membimbing manusia agar hidup dalam harmoni dan saling menghormati. Ia mengajarkan nilai-nilai kebijaksanaan, keadilan, dan cinta kepada manusia, agar mereka dapat membangun peradaban yang berkelanjutan dan damai.