Pandangan mata Huanhuan sangat tegas. "Ya!"
Nada suara Nabi datar dan tanpa emosi. "Ingat apa yang telah kamu katakan."
Huanhuan hanya ingin menyelamatkan Si Kecil Nakal sekarang.
Jika dia mendapatkan kehidupan barunya hanya karena mengorbankan Si Kecil Nakal, dia akan hidup seumur hidup menyalahkan diri sendiri.
Nabi berkata, "Sebelum kamu menyelamatkan Si Kecil Nakal, kamu harus pergi ke puncak gunung dan memetik buah kembar."
"Buah kembar?"
"Ya, itu sangat unik. Kamu pasti akan mengenalinya setelah melihatnya. Setelah memetiknya, bawa kembali ke sini segera. Keselamatan Si Kecil Nakal tergantung padanya."
Mendengar ini, Huanhuan segera berdiri. "Aku akan memetik buah kembar sekarang!"
Nabi mengingatkannya, "Ingat, kamu harus memetiknya sendirian. Buah itu mungkin tidak akan muncul jika ada orang lain di sekitar."
Huanhuan tidak mengerti mengapa harus ada syarat seperti itu ketika yang harus dia lakukan hanyalah memetik buah.