Bai Di menepuk punggungnya dengan lembut. "Makanlah pelan-pelan. Tidak ada yang berebut dengamu."
Huanhuan akhirnya bisa bernapas lega. Wajahnya merah. "Bagaimana kamu tahu kami tidak tidur di kamar malam tadi?"
Bai Di berkata dengan tenang, "Saya mendengar sesuatu di kamarmu tadi malam, jadi saya bangun dan melihat ke dalam. Tapi tidak ada orang di sana."
Dia tinggal di kamar sebelahnya Huanhuan. Kamar mereka hanya dipisahkan oleh dinding tipis. Ditambah dengan fakta bahwa binatang dilahirkan dengan pendengaran yang sensitif, wajar saja jika dia bisa mendengar Huanhuan dan Shuang Yun.
Huanhuan teringat adegan dirinya yang bermain-main di dek dengan Shuang Yun tadi malam, dan pipinya semakin panas.
"Saya tidak bisa tidur, jadi saya keluar sebentar dengan Shuang Yun."
"Benarkah?" Dia menyentuh pipi panasnya dan merengut tak berdaya. "Kamu tidak pandai berbohong."
"Kami memang di dek, menikmati angin…"