Bai Qingqing mengeluarkan suara "ahh" dan berbalik, hatinya berdebar begitu cepat seolah hendak melompat keluar dari dadanya.
"Curtis?"
Figur ular itu tampak seolah sedang mengikat sesuatu dalam kegelapan. Saat ia mengerahkan lebih banyak kekuatan, suara tulang yang terlepas dan retak berdentang.
Manusia serigala, yang sempat berpikir dia akan berhasil sejenak yang lalu, kini udara di dalam dadanya terhimpit keluar sepenuhnya. Dia bahkan tidak sempat mengeluarkan jeritan kesakitan sebelum ia kehilangan nyawa mudanya.
Curtis menyipitkan matanya dan melempar manusia serigala itu keluar dari lubang pohon dengan ekornya. Dia membawa Bai Qingqing dan anak-anak macan tutul yang bertebaran di lubang pohon kembali mendekat kepadanya.
"Ssss—" Curtis meletakkan Bai Qingqing secara horizontal, memberi isyarat untuknya agar tidur.
Bagaimana mungkin Bai Qingqing bisa tidur? Dia berkata dengan cemas, "Mereka sedang bertarung begitu hebat di luar. Mengapa kamu tidak keluar untuk membantu?"