Dreams of White Tresses

```
Setelah menemukan dirinya di dunia manusia binatang, seorang macan tutul menyelamatkannya dan kemudian menculiknya. Bai Qingqing mengalami keruntuhan mental yang cukup parah karena jantan-jantan di dunia ini seindah dan setampan merak yang sedang memamerkan bulunya. Di lain sisi, betina-betina sangatlah jelek, namun tetap sangat dikasihi oleh jantan-jantan.
Sebagai seorang siswi SMA yang cantik, entah bagaimana dia menjadi kecantikan yang paling mempesona di dunia ini.
Yang paling buruk, dunia ini adalah masyarakat matriarkal. Dia tidak ingin memiliki tiga atau empat suami yang menunggunya! Kehidupannya menjadi tentang menggoda macan tutul, menggelitik harimau, merayu ular berbisa, dan menangkap elang. Bai Qingqing dengan harem penuhnya, terlalu sedih untuk menangis. Dia benar-benar tidak menginginkan semua ini.
"Hei, hei, Saudara Macan, Saudara Harimau, Saudara Ular, Saudara Elang, kalian sedang apa? Jangan dekat-dekat!"
Ada empat pria utama: Macan tutul yang muda dan kuat, ular yang emo dan pendiam, harimau yang kuat, dan elang yang dingin dan penyendiri.
```

Keindahan dan Binatang-Binatang

Bai Qingqing menyuruh Parker membantu merobek kulit pohon menjadi dua potongan persegi panjang yang masing-masing setengah meter panjang dan tiga puluh sentimeter lebar. Lalu dia mengikat potongan kulit pohon tersebut ke kakinya.


Dua potongan kulit pohon besar di bawah kakinya meningkatkan area kontak dengan salju, membuatnya tenggelam jauh lebih sedikit di dalam salju.


Bai Qingqing bersandar pada dua tongkat dan berjalan tertatih-tatih seperti Duk Donald, meninggalkan bekas seretan di salju saat dia berjalan.


"Hahaha... kalian mau coba? Sangat menyenangkan," tanya Bai Qingqing sambil tertawa dan menoleh ke belakang.


Anak-anak macan tutul berjalan sangat pelan untuk menyesuaikan dengan kecepatan dia. Kaki-kaki kecil dan pendek mereka membuat lubang dalam di salju, sampai-sampai hanya bisa terlihat badan bulat mereka berdiri di tanah.


Anak-anak macan tutul berjalan dengan canggung namun penuh tekad.


Bai Qingqing tertawa lebih keras setelah melihat mereka.


Rahasia di Balik Ekor Parker