Mengolok-olok Winston

Sudah larut ketika mereka tiba di rumah. Parker mengantar Bai Qingqing ke kamar tidur, lalu beralih ke dapur untuk menyiapkan makan siang untuknya.

Bai Qingqing terpapar angin dalam pakaian tipisnya dan menggigil kedinginan. Bahkan udara hangat di kamar tidur pun tidak bisa menghentikan menggigilnya.

Dia mengambil selimut, membungkus dirinya, lalu duduk di atas tungku tidur yang hangat.

Winston membawa anak itu kepadanya. Melihat wajahnya yang telah memucat kehijauan, dia segera menggunakan tangannya yang besar untuk memegang wajahnya.

Kulit telapak tangan Winston terasa dingin seperti es, dan dia merasa seolah-olah hatinya juga merasakan dingin yang menusuk.

"Kenapa kamu begitu dingin? Di mana mantelmu?"

"Saya memberikannya kepada ular kecil," jawab Bai Qingqing.

An'an berbaring di tungku tidur, menatapnya dan mencibirkan mulut merah mudanya.

Bai Qingqing tersenyum dan berkata, "An'an pasti lapar. Ibu akan segera memberimu makan."