Dreams of White Tresses

```
Setelah menemukan dirinya di dunia manusia binatang, seorang macan tutul menyelamatkannya dan kemudian menculiknya. Bai Qingqing mengalami keruntuhan mental yang cukup parah karena jantan-jantan di dunia ini seindah dan setampan merak yang sedang memamerkan bulunya. Di lain sisi, betina-betina sangatlah jelek, namun tetap sangat dikasihi oleh jantan-jantan.
Sebagai seorang siswi SMA yang cantik, entah bagaimana dia menjadi kecantikan yang paling mempesona di dunia ini.
Yang paling buruk, dunia ini adalah masyarakat matriarkal. Dia tidak ingin memiliki tiga atau empat suami yang menunggunya! Kehidupannya menjadi tentang menggoda macan tutul, menggelitik harimau, merayu ular berbisa, dan menangkap elang. Bai Qingqing dengan harem penuhnya, terlalu sedih untuk menangis. Dia benar-benar tidak menginginkan semua ini.
"Hei, hei, Saudara Macan, Saudara Harimau, Saudara Ular, Saudara Elang, kalian sedang apa? Jangan dekat-dekat!"
Ada empat pria utama: Macan tutul yang muda dan kuat, ular yang emo dan pendiam, harimau yang kuat, dan elang yang dingin dan penyendiri.
```

Keindahan dan Binatang-Binatang

Bai Qingqing menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jika kita semua pergi, meninggalkan dia sendirian, aku takut dia akan patah hati."


Parker mendengus, merasa tidak senang. "Dia sudah memperlakukanmu seperti ini, jadi mengapa kamu masih memikirkannya?"


Namun, semakin banyak Parker mengatakan hal buruk tentangnya, semakin Bai Qingqing ingin memberitahu Curtis.


Alasan dia ragu-ragu juga sama dengan apa yang dikatakan Parker. Dengan Parker mengucapkannya dengan keras, itu seperti dia sedang menghadapi setan dalam di hatinya. Oleh karena itu, dia secara naluriah menjadi lebih condong ke sisi Curtis.


"Kamu harus memikirkan ini dengan benar. Jika Curtis tidak setuju, kita tidak akan tahu apa yang akan dia lakukan." Parker berkata.


Bai Qingqing menatap An'an, yang menggeretakkan giginya seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar dan mencium keningnya. "Aku tidak akan membiarkan Curtis melukai An'an."


Masa Datang Kembali