Dreams of White Tresses

```
Setelah menemukan dirinya di dunia manusia binatang, seorang macan tutul menyelamatkannya dan kemudian menculiknya. Bai Qingqing mengalami keruntuhan mental yang cukup parah karena jantan-jantan di dunia ini seindah dan setampan merak yang sedang memamerkan bulunya. Di lain sisi, betina-betina sangatlah jelek, namun tetap sangat dikasihi oleh jantan-jantan.
Sebagai seorang siswi SMA yang cantik, entah bagaimana dia menjadi kecantikan yang paling mempesona di dunia ini.
Yang paling buruk, dunia ini adalah masyarakat matriarkal. Dia tidak ingin memiliki tiga atau empat suami yang menunggunya! Kehidupannya menjadi tentang menggoda macan tutul, menggelitik harimau, merayu ular berbisa, dan menangkap elang. Bai Qingqing dengan harem penuhnya, terlalu sedih untuk menangis. Dia benar-benar tidak menginginkan semua ini.
"Hei, hei, Saudara Macan, Saudara Harimau, Saudara Ular, Saudara Elang, kalian sedang apa? Jangan dekat-dekat!"
Ada empat pria utama: Macan tutul yang muda dan kuat, ular yang emo dan pendiam, harimau yang kuat, dan elang yang dingin dan penyendiri.
```

Keindahan dan Binatang-Binatang

Curtis menyerahkan An'an ke Bai Qingqing, lalu menggendongnya dan berangkat lebih dulu.


Berdiam di bahu Curtis, Bai Qingqing mengingatkan Parker di belakang mereka, "Hati-hati jangan sampai terkena minyak panas."


"Mengerti!" Parker menjawab sambil tersenyum, kemudian mengikuti mereka.


Curtis sudah masuk ke danau dengan Bai Qingqing di pelukannya. Dia mengambang di permukaan air dengan stabil dan cepat berenang ke daratan.


Bagi Parker, agak lebih merepotkan, dia terlihat seperti akrobat yang menyeimbangkan kantong lemak cair di kepalanya dan panci panas di tiap tangan. Meski begitu, dia masuk ke air dengan stabil, berhati-hati agar bagian atas pot minyak tetap di atas permukaan air sehingga tidak ada air yang masuk, sementara dia berenang ke daratan seberang.


Alami saja, Curtis dan Bai Qingqing tiba di rumah lebih dulu. Saat itu, sudah siang.


Mereka baru saja memasuki halaman ketika Bai Qingqing tak bisa menahan diri berteriak keras, "Bayi-bayi!"


Tanpa Judul