Dia tampak seperti sedang merayu, karena ada sedikit keimutan dalam caranya.
Hati raja kalajengking berdegup kencang, kemudian segera berpacu.
Emosi ini datang dengan cepat dan hebat, membuatnya tidak bisa membedakan apakah itu emosi yang seharusnya dia rasakan, atau karena kristal jiwa di dadanya.
Karena belum pernah mengalami sebelumnya, raja kalajengking tidak bisa menahan diri dibandingkan dengan manusia binatang biasa. Menggenggam dadanya, ia mulai terengah-engah seolah-olah tidak bisa bernapas.
Bai Qingqing menatapnya dan bertanya dengan lembut, "Hei, kamu baik-baik saja? Kamu terluka?"
Raja kalajengking menggelengkan kepalanya dengan linglung dan tersenyum padanya, kemudian mengeluarkan tas yang tampak berat dari pinggangnya.
"Lihat apa yang aku bawakan untukmu."
Raja kalajengking membuka tas kulit hewan, memperlihatkan seonggok es serut di dalamnya. Di tengah-tengah es serut terletak sebuah botol batu yang indah.