Shen Bijun mendengar ini lalu mengangguk.
Chu Ciyuan menyeringai, "Kakak saya hanya menjadi seperti itu gara-gara kamu, jadi jangan harap saya bisa menyukai kamu. Kalau soal ibu saya, saya bisa merawatnya sendiri. Sekarang cuma kasih tau saya, di mana masternya saya?"
Shen Bijun mengerucutkan sudut mulutnya, tapi tetap diam.
Chu Cimo menatap keduanya, tiba-tiba menyadari sesuatu. Dia segera maju, menepuk kepala Chu Ciyuan, "Master apa? Idiot X, masternya kamu jauh di ufuk sana, tapi sebenarnya tepat di depan mata kamu!"
Chu Ciyuan secara naluriah ingin membalas, tapi sebelum dia sempat, dia tiba-tiba paham maksud dari kata-kata itu dan membeku, "Apa?"
Chu Cimo menunjuk Shen Bijun, "Kalau tidak salah, kakek silat kecilmu ini adalah mastermu, Peretas X! Benar kan, kakek silat kecil?"
Chu Ciyuan: ???
Dia menatap Shen Bijun dengan kaget dan tidak percaya, "Kamu adalah Peretas X? Itu gak mungkin kan?"
Shen Bijun mengangkat alis, "Kenapa tidak?"