"""
Pernyataan tegas itu membuat Su Yan sedikit terkejut.
Dia menatap Chu Tianye dengan heran.
Entah mengapa, pada saat itu, sedikit kehangatan meresap ke dalam hatinya yang dingin.
Matanya memerah sedikit, dan dia secara naluriah menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan emosinya.
Chu Tianye tidak menyadari ekspresi Su Yan; dia hanya menatap Nyonya Su.
Dia tidak mengerti bagaimana seorang ibu bisa menyakiti anaknya sendiri.
Di rumah, dia dan Chu Yu sesekali hanya ditendangi oleh ayah mereka, tapi Chu Xiaomeng selalu menjadi pusat perhatian orang tua mereka. Bahkan saat dia berbuat ulah, orang tua mereka tidak pernah membayangkan menyentuhnya.
Keduanya adalah anak perempuan, jadi mengapa ada ketimpangan demikian?
Lagipula, Su Yan tidak melakukan kesalahan apa pun, bukan?
Yang dia inginkan hanyalah berakting...