Ketika Raja Nanyang melihat Su Xiaoxiao, dentuman drum yang menggelegar tak sengaja terlintas di benaknya. Nyaris secara naluriah tangannya terangkat, namun terhenti oleh kain kasa di tengah jalan.
Su Xiaoxiao berkata dengan kuatir, "Yang Mulia, lengan Anda terkilir. Tidak mudah bagiku untuk memperbaiki itu untuk Anda."
Apakah dia ingin menyerangnya?
Mimpi saja!
Raja Nanyang menatap Su Xiaoxiao.
Permaisuri Janda menurunkan tangannya dan memeganginya. Dia berbicara dengan lembut, "Jangan takut. Dia adalah Qin Su. Dia salah satu dari kita."
Raja Nanyang melirik Su Xiaoxiao dan tiba-tiba berkata kepada Permaisuri Janda, "Ibu, dialah yang melukai saya tadi malam."
Su Xiaoxiao mengerutkan matanya. Apakah dia sedang mengadu?
Untungnya, dia sudah siap!
Permaisuri Janda menepuk punggung tangannya. "Ibu tahu. Ini hanya kesalahpahaman di antara kalian berdua. Qin Su sudah menceritakannya kepada saya. Dia dan Qin Canglan yang melukaimu."
Raja Nanyang terpana.