Serangan

Su Xiaoxiao menatap dahi si pemuda yang berkerut. "Jika sakit, aku akan bius kamu."

"Apa itu?" tanya pemuda itu dengan bingung.

Su Xiaoxiao beralih ke kata yang lebih dimengerti. "Bubuk pemati rasa. Obat yang menghilangkan sakit."

Pemuda itu segera menggelengkan kepala. "Obat itu sangat mahal dan jarang. Saya bisa menahan luka kecil ini. Berikan saja pada orang yang lebih serius."

Lukanya memang tidak parah, tapi anestesinya tidak. Dia masih muda, dan Su Xiaoxiao ingin ia menggunakannya. Jika itu orang dewasa, Su Xiaoxiao pasti membiarkannya menahannya.

Siapa sangka dia sebenarnya berdarah besi?

Mengingat memang ada batasan pada anestesi, Su Xiaoxiao tidak bersikeras.

"Aku akan coba cepat selesai."

Tindakan Su Xiaoxiao sangat efisien. Setelah menangani kurang dari setengah jam, wajah pemuda itu merah sepenuhnya dan keningnya penuh dengan keringat dingin.

Setengah karena sakit, dan setengah lagi karena malu.