Pian Fangfang

# KEHIDUPAN KELUARGA
Su Xiaoxiao sedang tidur siang tetapi membuka matanya dan mendapati bahwa ia telah berpindah jiwa dan sekarang berada di dalam tubuh seorang gadis yang gemuk. Dari seorang dokter militer yang terhormat, kini ia menjadi orang yang rakus dan pemalas. Lebih dari itu, ia sering menakuti orang-orang di desa bersama ayah dan saudaranya. Itulah sebabnya tidak ada orang dari sekitar yang bersedia menikahinya. Meskipun keluarganya berhasil mengatur pernikahan dengan keluarga terkemuka, pengantin pria kabur pada hari pernikahan.
Ketika ayahnya mengatakan akan menangkap suami untuknya, ia sama sekali tidak mengharapkan bahwa ayahnya akan benar-benar melakukannya dengan menangkap Wei Ting dengan karung setelah ia kelelahan berkelahi dengan bandit. Su Cheng tersenyum penuh misteri pada putrinya. "Ayah punya kabar baik dan kabar buruk. Mana yang ingin kamu dengar dulu?"
"Yang mana saja."
"Ayah menangkap seorang suami untukmu. Ia seratus kali lebih tampan daripada He Tongsheng! Kamu pasti akan menyukainya!"
"Lalu, apa kabar baiknya?" tanya dia dalam kebingungan.
Su Cheng memutuskan untuk mengikuti arus dan mengubah katanya.
"Kabar baiknya adalah kamu tidak perlu melahirkan lagi! Menantu lelaki saya sudah memberikan kita anak-anak!"
Setelah menikah, Su Xiaoxiao menjalani kehidupan yang sibuk dengan merubah ayahnya yang preman dan adik lelakinya menjadi lebih baik, menyelamatkan nyawa suami tampannya, dan membesarkan ketiga buah hatinya yang nakal… Plus, ia secara tak terduga menjadi salah satu wanita paling kuat di Dinasti Yan!

Jenderal, Istri Anda Meminta Anda Pulang untuk Bercocok Tanam

Ibunya sebenarnya bukan anak kandung Keluarga Chen. Tidak heran semua orang di Keluarga Chen tidak memperlakukan ibunya sebagai manusia.


Jika Liu Ping benar-benar hendak pergi, Su Xiaoxiao tidak terlalu banyak bertanya. Bagaimanapun, ia akan kembali ke Qingzhou setelah menyelesaikan urusan di perbatasan selatan. Saat itu tiba, ia akan menanyakan kepada Keluarga Chen.


Tiga orang kecil melambaikan tangan pada Liu Ping. "Selamat tinggal, Paman Liu!"


Liu Ping tersenyum canggung dan bergegas masuk ke kereta dengan sedikit rasa enggan.


"Saudara Liu, siapa gadis itu? Kenapa kamu terus berbicara dengannya? Tidak bisakah kamu pergi saat melihat gadis cantik? Apakah kamu takut aku akan kembali dan memberitahu Kakak Wu untuk membuatmu berlutut di atas papan cuci?"


"Anak muda, apa yang kamu tahu? Itu bos besar dari Su Ji kita!"


"Apa? Bos besar? Aiya, kenapa kamu tidak bilang lebih awal? Aku harus pergi menyapanya—Saudara Liu, jangan cegah aku—Hey! Saudara Liu, Saudara Liu!"


Pembunuh Nomor Satu di Perbatasan Selatan