Bab 141: Sibuk Menjual Sayuran

```

Mulai dari pintu masuk desa, bidang demi bidang tanah pekarangan mulai dibagi-bagi. Namun, tidak ada yang sebagus atau sebesar milik saudara Tang. Akhirnya, semua lahan di pintu masuk desa terambil, tapi banyak orang masih dengan iri memandanginya.

Ini membuktikan bahwa berpikir jauh ke depan itu membuahkan hasil.

Jika tidak, bagaimana mungkin saudara Tang bisa mendapatkan tanah-tanah pekarangan itu bersama dengan yang lainnya?

Setelah rumah-rumah dibangun, suasana menjadi ramai. Beberapa menyewakan rumah mereka, sementara yang lain mulai berbisnis menjual makanan, biji-biji tanaman, pupuk, dan sebagainya. Desa tiba-tiba penuh dengan kehidupan, dan penduduk desa lainnya sangat berterima kasih atas kemudahan ini, meskipun mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sebagian tanah pekarangan. Setidaknya sekarang mereka tidak perlu pergi jauh ke kota untuk membeli barang; mereka bisa mendapatkannya langsung di pintu masuk desa mereka sendiri.