Summer Dye Snow

```
Novel terbaru "Kebangkitan Si Bangsawan Agung: Sang Istri di Rumah Marquess" menceritakan kisah kehidupannya di masa lalu dimana ibunya menikah lagi, dan dirinya menjadi kol biasa. Sementara adiknya mendapatkan daging, ia hanya mendapat kuah; Adiknya mendapatkan mie, ia harus puas dengan air; adiknya adalah putri, dan dia dicap sebagai sampah. Dia terperangkap dalam hidup yang sepenuhnya direncanakan oleh pasangan ibu dan anak itu untuknya; keluarganya, suaminya, semuanya berkurang menjadi lelucon yang menyedihkan.
Kemudian kecelakaan mobil mengubahnya menjadi berantakan berlumuran darah. Dia berkata kepadanya, 'uangku semua kuberikan pada ayahku, ginjalku untukmu, karena kamu adalah orang baik.'
Pada usia tiga puluh tiga, ia meninggal dalam kecelakaan mobil, meninggalkan ginjalnya untuk seorang pria baik.
Pada usia tiga tahun, dia terlahir kembali. Dalam hidup ini, dihadapkan dengan manipulasi, dia melawan. Apa itu adik? Dia bahkan tidak punya ibu kandung, darimana dia bisa mendapatkan adik? Dan dalam hidup ini, dia tidak tahu apakah dia akan lagi bertemu dengan orang baik itu...
```

Istriku Dokter Ajaib di Era 80an

Tang Yuxin tiba-tiba terbangun dan duduk. Ia bergegas memakai pakaian dan turun dari pembaringan batu yang dipanaskan. Ia bahkan tidak sempat mengenakan sepatunya, dan berlari keluar rumah dengan kaki telanjang.


Di luar, lampu rumah sudah menyala. Ketika dia keluar, Tang Zhinian juga berlari keluar, pakaiannya terbalik karena tergesa-gesa.


"Ada apa?" Dia bertanya pada Tang Zhijun, "Semua baik-baik saja waktu makan malam."


Tang Zhijun mengusap wajahnya, "Semua baik-baik saat makan malam. Tapi, dia mulai merasakan sakit perut di malam hari. Saya pergi ke dokter desa dan mendapatkannya pil penghilang rasa sakit. Dia tertidur setelah rasa sakit mereda, tapi sekarang tidak tertahankan. Dia hampir pingsan karena sakitnya."


Mendengar ini, Tang Yuxin bergegas masuk ke dalam kamar diikuti rapat oleh Tang Zhinian.


Di dalam kamar, Sisi masih tertidur. Bahkan suara bising tidak membangunkannya. Syukurlah, jika dia terbangun, tidak ada yang tahu betapa cemasnya dia bisa menjadi.


Bab 147: Bedah Minor