"Baiklah," Tang Yuxin mengerjapkan matanya dengan gembira, "Ayah, aku ingin memilih lokasinya sendiri."
"Kalau begitu, kamu pilih. Di mana pun kamu pilih, kita akan beli," Tang Zhinian tertawa hangat, lalu dengan penuh kasih mengusap kepala putrinya. Ia selalu terlihat dewasa untuk usianya, terutama setelah pernah dipukul oleh Sang Zhilan sekali. Ia bukan tipe yang suka tertawa, dan sudah lama sekali sejak ia melihat putrinya seceria ini. Pada hakikatnya, dia masih hanya seorang anak; ini adalah kegagalannya sebagai seorang ayah.
Selama putrinya bahagia, berapapun uang yang diperlukan, ia bersedia mengeluarkan.
Keesokan harinya, Tang Zhinian membawa Tang Yuxin untuk mencari rumah.
"Aku mau yang ini," Tang Yuxin tidak memperhatikan rumah lain, dan langsung menunjuk sebuah rumah yang usang oleh zaman. Plaster luarnya hampir terkelupas, memperlihatkan betapa lama rumah itu telah berdiri.