Summer Dye Snow

```
Novel terbaru "Kebangkitan Si Bangsawan Agung: Sang Istri di Rumah Marquess" menceritakan kisah kehidupannya di masa lalu dimana ibunya menikah lagi, dan dirinya menjadi kol biasa. Sementara adiknya mendapatkan daging, ia hanya mendapat kuah; Adiknya mendapatkan mie, ia harus puas dengan air; adiknya adalah putri, dan dia dicap sebagai sampah. Dia terperangkap dalam hidup yang sepenuhnya direncanakan oleh pasangan ibu dan anak itu untuknya; keluarganya, suaminya, semuanya berkurang menjadi lelucon yang menyedihkan.
Kemudian kecelakaan mobil mengubahnya menjadi berantakan berlumuran darah. Dia berkata kepadanya, 'uangku semua kuberikan pada ayahku, ginjalku untukmu, karena kamu adalah orang baik.'
Pada usia tiga puluh tiga, ia meninggal dalam kecelakaan mobil, meninggalkan ginjalnya untuk seorang pria baik.
Pada usia tiga tahun, dia terlahir kembali. Dalam hidup ini, dihadapkan dengan manipulasi, dia melawan. Apa itu adik? Dia bahkan tidak punya ibu kandung, darimana dia bisa mendapatkan adik? Dan dalam hidup ini, dia tidak tahu apakah dia akan lagi bertemu dengan orang baik itu...
```

Istriku Dokter Ajaib di Era 80an

Ia mengeluarkan sebuah jarum dari tubuhnya, dan dari situ, ia juga mengeluarkan jarum perak. Setelah memasukkannya ke dalam dan mengeluarkannya, ujungnya memang telah berubah menjadi hitam.


Itu adalah metode paling kuno, tetapi juga yang paling langsung, bukan?


Ia menyimpan jarum tersebut, membersihkannya dengan pakaian, dan memasukkannya kembali ke dalam kotak jarum. Lalu, dia mengambil mangkuk mie, dan bibir merahnya sedikit melengkung dalam ejekan.


Haruskah dia benar-benar mempertimbangkan untuk meracuni seluruh Keluarga Song sampai mati?


Tetapi pada akhirnya, dia tidak melakukannya. Bukan karena dia memiliki hati nurani atau karena dia orang yang baik, melainkan hanya karena itu ilegal. Pembunuhan adalah melawan hukum. Kecuali itu tidak dapat dihindari, dia tidak akan mencemari tangannya dengan nyawa orang lain.


Dia adalah seorang dokter, tangannya digunakan untuk menyelamatkan nyawa, bukan untuk mengambilnya.


Bab 610: Ingin Membunuhnya dengan Kelaparan