Summer Dye Snow

```
Novel terbaru "Kebangkitan Si Bangsawan Agung: Sang Istri di Rumah Marquess" menceritakan kisah kehidupannya di masa lalu dimana ibunya menikah lagi, dan dirinya menjadi kol biasa. Sementara adiknya mendapatkan daging, ia hanya mendapat kuah; Adiknya mendapatkan mie, ia harus puas dengan air; adiknya adalah putri, dan dia dicap sebagai sampah. Dia terperangkap dalam hidup yang sepenuhnya direncanakan oleh pasangan ibu dan anak itu untuknya; keluarganya, suaminya, semuanya berkurang menjadi lelucon yang menyedihkan.
Kemudian kecelakaan mobil mengubahnya menjadi berantakan berlumuran darah. Dia berkata kepadanya, 'uangku semua kuberikan pada ayahku, ginjalku untukmu, karena kamu adalah orang baik.'
Pada usia tiga puluh tiga, ia meninggal dalam kecelakaan mobil, meninggalkan ginjalnya untuk seorang pria baik.
Pada usia tiga tahun, dia terlahir kembali. Dalam hidup ini, dihadapkan dengan manipulasi, dia melawan. Apa itu adik? Dia bahkan tidak punya ibu kandung, darimana dia bisa mendapatkan adik? Dan dalam hidup ini, dia tidak tahu apakah dia akan lagi bertemu dengan orang baik itu...
```

Istriku Dokter Ajaib di Era 80an

Dia mengerucutkan bibirnya, jangan katakan padanya tentang seumur hidup atau kehidupan setelah mati, dan jangan katakan padanya tentang mencintainya selamanya. Dia sudah terlalu sering mendengar kata-kata itu. Di kehidupan masa lalunya, Zhang Yong'an tampaknya tidak pernah bosan mengatakannya, tapi pada akhirnya? Dengan berbalik kepala, dia mengingkari kata-katanya sendiri.


Tapi jika kata-kata itu diucapkan oleh Gu Ning, dia mungkin akan mempercayainya. Namun, dari Qin Ziyi, yang berbicara lebih indah daripada nyanyiannya, meskipun dia berbicara pada hantu, mungkin tidak ada yang akan mempercayainya.


Apakah kata-katanya bisa dipercaya? Jika kamu benar-benar mempercayainya, jika kamu menganggapnya serius, maka kamu benar-benar orang bodoh.


"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Suara mendadak membuat Tang Yuxin menoleh, dan kemudian dia meraih kancing Gu Ning.


Bab 692 Anda Tidak Punya Hati Nurani