Summer Dye Snow

```
Novel terbaru "Kebangkitan Si Bangsawan Agung: Sang Istri di Rumah Marquess" menceritakan kisah kehidupannya di masa lalu dimana ibunya menikah lagi, dan dirinya menjadi kol biasa. Sementara adiknya mendapatkan daging, ia hanya mendapat kuah; Adiknya mendapatkan mie, ia harus puas dengan air; adiknya adalah putri, dan dia dicap sebagai sampah. Dia terperangkap dalam hidup yang sepenuhnya direncanakan oleh pasangan ibu dan anak itu untuknya; keluarganya, suaminya, semuanya berkurang menjadi lelucon yang menyedihkan.
Kemudian kecelakaan mobil mengubahnya menjadi berantakan berlumuran darah. Dia berkata kepadanya, 'uangku semua kuberikan pada ayahku, ginjalku untukmu, karena kamu adalah orang baik.'
Pada usia tiga puluh tiga, ia meninggal dalam kecelakaan mobil, meninggalkan ginjalnya untuk seorang pria baik.
Pada usia tiga tahun, dia terlahir kembali. Dalam hidup ini, dihadapkan dengan manipulasi, dia melawan. Apa itu adik? Dia bahkan tidak punya ibu kandung, darimana dia bisa mendapatkan adik? Dan dalam hidup ini, dia tidak tahu apakah dia akan lagi bertemu dengan orang baik itu...
```

Istriku Dokter Ajaib di Era 80an

Zhang Xiaomei segera dibawa ke bangsal, dan setelah akhirnya bisa berbaring, ia menghela napas lega. Begitu berbaring, sejujurnya, ia ingin tidur. Biasanya pada waktu ini, ia sudah akan terlelap.


Setiap malam ia tidak akan tidur sampai jam dua atau tiga pagi, dan tidak akan bangun sampai jam dua belas siang. Pada jam dua siang, ia akan tidur siang lagi sampai jam lima atau enam sore. Itu adalah rutinitasnya yang biasa. Sekarang, tanpa makan atau minum dan tanpa tidur, ia sudah tidak ingin bergerak sama sekali untuk waktu yang lama. Sekarang setelah ia bisa berbaring, itu sudah cukup.


"Dokter Tang, di sini. Tiba-tiba, perut saya sakit, tekanan darah saya rendah, dan gula darah saya sedikit rendah."


Mengikuti suara tersebut, disertai beberapa langkah kaki, Zhang Xiaomei segera menggenggam perutnya dan mulai mengerang, berpura-pura cukup meyakinkan sebagai seorang pasien.


Sebenarnya, dia tidak sepenuhnya berpura-pura, karena dia lapar, dan perutnya sakit karena kelaparan.


Bab 695: Kita Bertemu di Mana-Mana dalam Kehidupan