"Saya tidak akan makan," katanya, dan memang tidak makan, meskipun perutnya berbunyi karena lapar. Namun, tidak ada yang bisa membujuknya untuk mengambil satu suap pun. Dia minum banyak air, tapi setelah itu ia merasa pusing dan pandangannya kabur. Meski demikian, dia mengandalkan kekeraskepalannya dan tidak mau menyerah untuk makan walau hanya sedikit.
Dia seharusnya pergi ke Halaman Keluarga Tang hari ini, tapi dia akhirnya menguatkan hati dan tidak jadi pergi. Kalau dia pergi, ibunya pasti membuat banyak makanan lezat untuknya, dan dia tidak akan bisa menahan diri untuk tidak makan. Lalu bukankah puasanya hari ini akan sia-sia?
Jadi, dia menelpon, mengatakan bahwa dia ada kelas tambahan hari ini dan jadi tidak akan pulang.
Setelah menelepon, Tang Sisi langsung berbaring di tempat tidur kecilnya, menarik selimutnya, dan tidur. Ah, tidurlah. Kalau sedang tidur, tidak terasa lapar.