"Rumah sakit terdekat hanya Rumah Sakit Beijing," Tang Yuxin masih membujuk Ibu Zhang.
Ibu Zhang, tidak mengherankan, tidak mau menyerah. "Tapi lihat betapa dekatnya tempat ini dengan tempat kamu bekerja," katanya. "Belumkah kamu mempertimbangkan untuk membeli apartemen di sini? Beli yang tiga kamar tidur; akan jauh lebih baik untuk seluruh keluarga tinggal di sini."
Sekarang pikirannya semakin berlimpah. Dia ingin Tang Yuxin membeli rumah itu dulu, lalu akan mengalihkan hak milik ke namanya nanti. Lagi pula, dia telah membesarkan anaknya hingga sebesar ini. Jika dia pindah nanti, dia memerlukan beberapa leverage. Lagipula, bukan seperti dia bisa membawa pergi rumah itu; itu hanya demi ketenangan pikiran. Lagi pula, rumah itu tetap akan menjadi milik mereka di masa depan.
Sekarang pandangannya tentu saja sudah tertuju pada Tang Yuxin. Wei Jiani sudah lama tak terpikirkan olehnya. Di matanya, seseorang seperti Tang Yuxin adalah menantu idaman,