Zain berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya bersama indana, dia terus berceloteh dengan wajah ceria nya dan indana hanya diam dengan wajah dingin tanpa ekspresi nya.
mereka menjadi pusat perhatian karena penampilan nya yang menawan membuat setiap orang yang melihatnya terkesima.
"In gw duduk di samping Lo ya" tanya Zain.
"Terserah" jawab indana.
"Asyikkk, duduk bareng indana gw guys"
"Eh eh, kalo Lo duduk bareng indana, gw bareng siapa dong?" Tanya Zidan seorang solmetnya zain.
"Ck elah sendiri aja Lo"
"Gak gak gak, Lo harus duduk samping gw" ucap Zidan sambil menarik lengan Zain.
"Lo!!! Ck ah, gabisa liat orang seneng ya Lo!"
Zidan terkekeh "hehe, gw gak mau sebangku sama setan, lagian indana biasanya juga sendiri, ngapain Lo hari ini mepet mepet dia lagi?"
"Ehh padahal mah kumaha sayah we" cibir Zain.
Indana hanya geleng-geleng melihat tingkah mereka yang absurd itu.
'Untung kalian termasuk sircle gw' gumam indana.
Meskipun Zain pernah menyatakan perasaan nya terhadap indana, bukan berarti mereka harus bermusuhan, justru indana senang akan sikap Zain yang terbuka padanya tanpa ada kemunafikan.
*****
KRING... KRING..
Jam pelajaran pertama akan segera di mulai, indana duduk di bangku paling belakang sambil menelungkupkan wajahnya ke meja karena malas mendengarkan materi pelajaran yang selalu membuat nya bosan.
"Sebelum jam pelajaran di mulai,ibu akan memperkenalkan siswa baru kepada kalian, silahkan masuk nak" ucap Bu Teti selaku wali kelas MIPA 4 sambil menatap daun Pintu dimana siswa baru yang di maksud berada di sana.
Takk.. takk.. takk.. langkah kaki masuk ke dalam ruangan kelas MIPA 4
"Huaaaaa ganteng bangetttt anjirrrr"
"Arghhh bisa awet muda gw kalo ngeliat wajah dia tiap hari"
"Whattttt!!! Liat diaa!!! Wajahnya mengalahkan cha eunwoo" seru murid MIPA 4 hebohhh melihat ketampanan murid baru itu.
"Huwaaa nikmat manakah yang kamu dustakan!!! Gilaaa gilaaa, ternyata tu murid baru, aslinya lebih tampan" ucap Novia tak kalah hebohh dengan murid-murid yang lain.
"Syutttt... Diam semuanya, jangan berisik!!" Kesal Bu Teti melihat tingkah muridnya yang heboh "nakk, perkenalkan diri kamu"
Murid baru itu mengangguk "Halo semuanya nama gw zavier"
"Hallo zavier" ucap para murid serempak menyapa zavier yang hanya di balas anggukan olehnya.
"Zavier, silahkan kamu duduk di bangku kosong ya" titah Bu Teti.
Zavier berjalan ke bangku kosong paling belakang, dia mengabaikan kaum hawa yang mengajaknya untuk menjadi teman sebangku.
Kini Zavier tertarik dengan seorang gadis yang duduk di bangku belakang dengan wajah nya yang di lengkupkan ke lengan, sehingga gadis yang zavier dekati tidak menyadari akan kedatangan nya.
Ckittt.....
Suara decitan kursi yang berada di sekitar indana membuat ia menoleh ke samping, indana terkejut melihat cowok di sampingnya
'dia murid baru nya?' gumam indana dalam hati
"Hai, ketemu lagi, boleh gw duduk di sini?" Tanya zavier
" boleh" jawabnya singkat.
"Makasih"
"Hem" indana hanya membalasnya dengan deheman.
Pelajaran pun di mulai...
"Jadi Sekarang ibu akan membahas persen volume, tulis contoh soalnya yaa!!
Diketahui 50ml cuka dilarutkan dalam 200ml air, Ditanyakan tentukan persen volume larutan tersebut!!, Dengan rumus 1/0 v/v =volume zat terlarut/volume campuran × 100% jawabannya adalah.. perhatikan ibu, cara mengerjakan nya~~"
Indana Kembali menelengkupkan wajahnya ke meja, pelajaran Bu Teti memang selalu membosankan baginya.
"Hoaamm.. kalo udah beres bangunin gw" ucapnya sambil menguap.
"Lo kayak gini gak takut di suruh kerjain soal di papan tulis?" Tanya zavier
"Ck, ya makanya kalo Bu Teti liat ke sini bangunin gw"
"Oke"
Sepuluh menit kemudian...
"Nahh begitu murid murid, faham kan sekarang? Kita tinggal pake aja rumusnya, kalo kita inget rumus~~~" mulut Bu Teti seketika berhenti melihat meja paling belakang.
Zavier yang sadar akan tatapan Bu Teti pun langsung membangunkan indana, namun naas nya indana bukannya bangun malah kembali tidur sambil menepis tangan zavier yang berusaha membangunkannya.
"Heyy bangun!! Bu Teti liatin Lo!!" Ucap zavier Sambil menggoyang goyangkan tubuh indana.
"Hem"
"Ck, hum ham Hem terserah deh yang penting gw udh bangunin Lo"
"INDANA PUTRI LESMANA!!!" Teriak Bu Teti bak toa yang berada di masjid.
Indana yang kaget karena namanya di panggil pun langsung berdiri.
"I-iya Bu, ada apa?" Jawabnya linglung.
"Yaampun indana!! Bener bener kamu ya! Coba sekarang isi dan jelaskan contoh soal ini!!" Murka bu Teti, enak saja muridnya ini enak enakan tidur di waktu jam pelajaran, dia capek capek membahas pelajaran sedangkan muridnya ini malah enak enakan tidur.
Mau tak mau indana maju ke depan, ia meringis melihat papan tulis yang penuh dengan coretan gurunya itu.
"Haduhh gimana inii, ck, ahh tu murid baru kenapa gak bangunin gw coba!!, bangke emang" gerutunya sambil mengangkat spidol.
"Ayoo cepet jelasin indana! Kenapa spidol di tanganmu itu gak gerak gerak? Kesemutan kamu?" Tanya Bu Teti membuat semua siswa yang berada di kelas tertawa.
"A-anu Bu, eumm" bingung indana mau menjawab apa. Pasalnya tangan yang memegang spidolnya itu hanya melayang di udara.
"Ck ck ck, makanya perhatikan ketika ibu menjelaskan materi indana!!!"
"Iya Bu" pasrah indana
"Sekarang kembali ke bangku mu" perintah Bu Teti.
Indana balik ke bangku nya, ia melirik zavier yang bertopang dagu dengan wajahnya yang santai, 'awas aja Lo' gumam indana dengan tatapan mengintimidasi.
*****
"Hehh anak baru! Kenapa Lo gak bangunin gw? Kan gw udah kasih amanat sama Lo, kalo Bu Teti liat ke sini bangunin gw!" Murka indana tak terima karena tadi dirinya di permalukan di kelas.
"Gw udah bangunin Lo, tapi Lo nya aja yang kebo" balas zavier
"Lo~"
"Ck indana, gw tadi liat zavier bangunin Lo kok, tapi yaa mau gimana lagi, Lo nya aja malah tidur lagi cuman bilang hum ham Hem doang" sela Novia.
"Tuh dia aja tau gw bangunin Lo, btw gw punya nama, nama gw zavier bukan anak baru" sahutnya sambil pergi meninggalkan kelas menuju kantin.
"Ih nov kok Lo malah belain anak baru itu sii!!!"
"Namanya zavier indana" jawab Novia dengan kesabaran.
"Ck, bodo ah, lapar gw" sahut indana meninggalkan novia.
"Woyy tungguin gw" ucap Novia sambil berlari mengejar sahabat nya itu.
Sesampainya di kantin..
Indana melirik zavier yang sedang duduk di kelilingi oleh siswi siswi centil sambil mengaduk ngaduk mie ayam tanpa memakannya, membuat Novia geram sendiri melihat nya.
"Oi indana, kalo Lo gak mau makan mie ayam, sini buat gw aja, sayang tau mie nya cuman di aduk aduk gitu"
"anak baru itu~~"
"Zavier indana, namanya zavier" sela novia.
"Ck iya iya, gw pernah ketemu sama si zavier itu"
"Hahh! Yang bener in"
Indana mengangguk "heem, gw kemarin seperti biasa menunggu sahabat kecil gw di taman kota, terus dia gak sengaja lempar bola basket ke kalung yang gw pegang, gw ngerasa Dejavu"
"Jangan jangan..."
Indana mendelik "jangan jangan apa?"
"Jangan jangan dia lagi, sahabat kecil Lo yang selama ini Lo tunggu tunggu itu" sambil menatap zavier.
"Gw juga mikirnya gitu, pahatan wajahnya kayak gak asing"
"Nahh kan,"
'Tapi kalo misalkan dia Azka kenapa dia seakan-akan gak mengenali gw dan kalung eskrim nya?' gumamnya sambil melihat zavier
*****