20- Istri yang Cemerlang

Orang-orang dari MSin memiliki gedung yang sangat mengesankan. Area resepsionis tempat mereka duduk tampak berkelas.

Marissa hampir bisa merasakan matanya meluncur di lantai yang bersinar. Resepsionis memberi mereka senyum profesional dan memberi tahu mereka bahwa sangat mustahil untuk bertemu dengan Pak Joseph tanpa janji temu. 

Meskipun Marissa mengharapkannya, dia ingin mencoba keberuntungannya. Akari menemaninya, dan dia sekaligus terkesan seperti Marissa.

"Sepertinya gedung mereka terbuat dari kaca dan marmer…" katanya pada Marissa dengan bisikan mimpian, "Jika kantor mereka begitu mengesankan, maka rumah mereka pasti jauh lebih mewah."

Marissa memberi senyum kecil pada Akari.

"Aku pernah tinggal di mansion sebesar itu, Akari. Tak semua yang berkilau itu emas, temanku. Orang-orang yang tinggal di rumah besar biasanya tak punya hati." Dia tidak mengatakan itu dengan suara keras dan melirik lantai mengkilap di bawah sepatunya.