87- Kejutan

Anak-anak sudah tertidur, dan Sophie serta Flint masih terjaga.

"Sudahkah kamu mencoba meneleponnya?" Flint bertanya dengan cemas. Sophie meninggalkan kursinya dan mendekat untuk berjongkok di sebelah kursi goyangnya.

"Rafael bilang tidak akan ada sinyal. Saya pikir kita harus menunggu mereka kembali, Kakek." Dia mulai mengusap-usap tangannya.

Flint menghela nafas, matanya masih dipenuhi kekhawatiran, "Saya hanya khawatir dengan situasi ini. Mengapa ada polisi yang mencari Marissa? Terkadang saya merasa dia selalu berurusan dengan masalah. Begitu satu masalah selesai, masalah lain muncul."

"Kakek. Tekanan darahmu mungkin bisa naik. Tolong kendalikan. Menurutku dengan keberadaan Rafael di sini, kita bisa sedikit lega. Dia tidak akan membiarkan apapun terjadi padanya."

Kakek menggumam dan menutup matanya.

Anak-anak mungkin merepotkan, tetapi mereka selalu bekerja sama ketika ibu mereka tidak ada. Dia berharap mereka bisa lebih sering bertemu dengan ayah mereka.