Marissa keluar dari kamarnya saat mendengar suara tawa. Anak-anaknya sibuk berdebat tentang sesuatu, berkumpul di sekitar meja kopi, terlalu sibuk bermain Scrabble.
"Kenapa kalian bertiga masih bangun?" Dia membenahi kerah gaunnya di dadanya sebelum mengangkat dagunya untuk melihat anak-anak.
Papan telah berubah menjadi berantakan, huruf-huruf tersebar, dan mereka sedang merundukkan badan di atas tab Alex yang terbuka kamusnya.
"Lihat! Lihat! Aku bilang juga apa!" Alex berkata kepada Ariel, yang mulai menggelengkan kepala.
"Ada yang salah dengan kamus ini," Ariel mulai menggesekkan layar, "Kamus ini salah."
Untuk sesaat, Marissa merasa seperti masa lalu telah kembali. Anak-anaknya masih duduk di apartemen sempit Tante Sofia, berdebat tentang sesuatu.
Tak ada yang berubah. Segalanya terasa normal kembali—Seperti saat mereka kehilangan Abigail.
Abigail mulai tertawa saat melihat wajah Ariel, yang telah memerah karena perdebatan yang semakin memanas.