PERANG (3)

Kaca jendela meledak menjadi serpihan dan berserakan di lantai, memotong tubuh setan dan kaki telanjang Raine.

Namun, seolah tak merasakan sakit, Raine melangkah di atas serpihan kaca yang kemudian berubah menjadi debu dan asap putih tipis saat kaki Raine menyentuhnya.

"Kamu memang benar-benar setan..." kata Raine dengan nada jijik dan wajah tanpa ekspresi, seolah kemarahan telah meresap ke dalam jiwanya dan dia tidak bisa memikirkan apa pun selain melukai makhluk di depannya ini.

Raine tidak bisa mengerti bagaimana semua ini bisa menyucikan jiwanya.

Bagaimana mungkin mengalami hal terburuk dalam hidupnya berulang kali, bisa menyucikan jiwanya seperti yang diprediksi Serefina dan bagaimana mungkin Belphegor bisa berada di sini dan membuat segalanya menjadi lebih buruk?

Raine kemudian mengusap bibirnya, yang sebelumnya telah dicium oleh Belphegor, dengan kasar menggunakan punggung tangannya sementara matanya terkunci pada setan di depannya.