"Saya, saya baik-baik saja... Saya hanya... Saya baik-baik saja." Bukankah dia sejauh mungkin darinya, baru saja? Bukankah dia ingin menjauh dari dirinya? Kenapa dia tiba-tiba mendekatinya lagi? 'Ugh!! Dia benar-benar akan menjadi kematianku!!' Lilith menggerutu dalam hati, merasakan pikirannya terpusing oleh perilakunya yang tidak menentu.
Bangkit berdiri, dia meraih pergelangan tangan Lilith dan menariknya ke atas tanpa peringatan maupun izin. Lilith hanya dapat melebarkan matanya dan membutuhkan beberapa detik untuk kembali tenang sebelum menggelengkan kepala atas sikap otoriternya.
Dia menggiringnya menuju dapur dan menuangkan dua gelas air untuk Lilith dan dirinya sendiri. Mereka berdua duduk di kursi bersebelahan sambil Lilith menenggak gelas airnya karena sudah hampir sehari dia belum minum.