Tidak perlu

Terkejut dengan apa yang terjadi, Alex langsung bergerak menuju Zeke.

"Zeke!" dia memanggil sambil terbang melewati Zeke dan berhenti tepat di depannya. Dia hendak berbicara lagi ketika menghadap Zeke tapi apa yang dilihatnya tampaknya mengubah pikirannya dan dia menutup bibirnya rapat-rapat. Wajahnya yang tadinya tegang dan pucat kini telah rileks dan dia tampak lebih mudah bernapas.

Alex malah menghela napas lega. Sebelumnya, apa yang dilihatnya sempat membuatnya cemas sejenak ketika dia merasakan gelapnya kegelapan Zeke dan melihat kabut tebal yang mengelilinginya semakin intens.