Kembar

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alex terlihat menggendong kedua bayi kembarnya – salah satunya di lengan kiri dan yang lain di kanan. Dia pikir dia sudah cukup mempersiapkan diri ketika hari itu tiba namun dia masih merasa sangat kewalahan saat ia menunduk memanjakan kedua bayi kecilnya yang tengah tidur nyenyak di pelukannya. Dia kini sudah menjadi seorang ayah dan hatinya selalu dipenuhi emosi yang intens.

Dia melihat ke arah Abi yang tengah berbaring di tempat tidur rumah sakit, masih dalam pemulihan dari kelelahan persalinannya sehari sebelumnya dan ketika Abi tersenyum padanya dengan emosi yang sama intensnya dalam matanya, Alex merasa rileks dan membalas senyumannya dengan penuh kasih. Rasanya seakan mereka semakin terhubung sekarang setelah bayi-bayi mereka lahir. Ketika pandangan mata mereka bertemu, kata-kata tidak diperlukan, dan mereka bisa mengerti apa yang dipikirkan satu sama lain.