Tanpa kamu

Mata Ezekiel tampak lebih gelap dari biasanya, menyala dengan hasrat saat dia menahan tubuhnya di atasnya dengan tatapan yang berat. Suara lembut hujan yang jatuh hampir tak terdengar karena kerasnya detak jantung dan napas mereka yang memenuhi kabin kecil itu, hanya diterangi oleh cahaya lilin.

Kemudian dia kembali mengambil bibirnya dengan intensitas yang membakar, segera melanjutkan tekanan yang semakin meningkat yang terus membangun dan bergelora di dalam dirinya. Dia merasa seperti sebuah balon yang diisi dengan udara panas, mengembang hampir mencapai kapasitas penuh, dan berada di ambang meledak.