Spektrum Ketakutan - Bagian 1

ELIA

Elia berguling di atas tempat tidurnya dan sejenak tersenyum. Dia berbaring di atas bulu-bulu. Aroma Reth begitu kuat, dan meski hanya ada satu lentera yang menyala, dia bisa melihat dengan jelas, matanya yang tajam oleh Anima tak membutuhkan cahaya sekecil apa pun untuk—

Dia merentangkan tangan dan mulai berguling kembali, hendak meraih Reth, tapi dia tak ada di sana. Tempat di mana dia seharusnya berada terasa dingin, dan saat dia berguling seluruhnya, tak ada tanda-tanda keberadaan Reth sama sekali. Tak ada kulit-kulit terbuang di atas meja rias, tidak ada laci yang terbuka, tidak ada catatan kecil atau hadiah di atas bantal.

Seolah dia tak pernah ada di sana.

Elia menarik napas dalam-dalam. "Reth?" bisiknya. Lalu lagi, lebih keras. "Reth?!"

Dengan tangan gemetar dan jantung berdegup kencang, Elia melemparkan bulu-bulu itu dan dengan canggung merangkak ke tepi tempat tidur. Di dalam dirinya, pikirannya berteriak.

Dia tidak ada di sini.

Dia tidak ada di sini.