Di Bayang-bayang Ketakutan - Bagian 2

ELIA

Hati Elia masih berdegup kencang, tetapi air matanya sudah mulai surut. "Katakan padaku," katanya, mengambil tangan bebas Jayah. "Tolong katakan padaku. Aku ingin menjadi kuat."

Jayah memilin jari-jari mereka, kemudian menghela napas. "Kelemahan sejati tidak berasal dari situasi yang kamu hadapi, atau kemampuanmu untuk menghadapinya."

"Aku yakin itu memang demikian," ujar Elia dengan nada datar. "Saat kamu lemah dan orang lain kuat, mereka bisa menyakitimu dan kamu tak bisa menghentikannya." Pikirannya melayang kembali pada saat-saat ketika dia berada di tangan Lucan dan Lucine. Saat serigala-serigala mencoba menyerangnya di hutan.