~ ELIA ~
Mereka terbaring dengan tenang, sisi-sisi tubuh mereka menempel, punggung Elia melengkung ke dada Reth, kulitnya bergetar akibat intensitas orgasmenya. Lengan Reth melingkar erat di sekelilingnya, lengannya bertumpu antara paha dan perutnya, tangannya melengkung untuk menyangga sebagian berat perutnya—ia tahu betapa punggungnya sakit. Bibirnya bertumpu lembut dan hangat di leher Elia, nafasnya menerbangkan rambutnya.
Elia merasa lebih bahagia daripada yang pernah ia rasakan dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan senyum yang lembut, dia membiarkan dirinya mengikuti Reth ke dalam tidur.