Silakan, Theodir, Silakan!

Setelah Ilyana minum ramuan herbalnya, dia merasa euforia. Rasanya seperti darah dan adrenalin membanjiri otaknya. Dia merasa panas, kulitnya terasa hangat dan api di perapian bagaikan tungku bagi dirinya. Satu per satu, dia melepaskan semua pakaiannya dan berbaring telanjang di atas tempat tidur, bertanya-tanya mengapa tubuhnya begitu memerah. Apakah dia sedang demam? Dia membuang semua selimut yang menutupinya dan berjalan mondar-mandir di kamarnya... telanjang. Saat ini gairah seksualnya seolah mengaum dengan sentuhan terkecil.