Pertukaran

Theodir berusaha menyembunyikan perasaannya, agar tak ada yang tahu tentang emosinya. Tak disadarinya ada jejak ciuman besar di lehernya yang tampak di atas kerahnya. Tanpa diketahui, ia menyesap anggurnya, sementara kakinya yang tadinya mengetuk, kini tenang. Dia mengklarifikasi tenggorokannya dan mengatakan, "Haldir, saya akan memikirkannya dan memberitahu kamu."

"Tapi itu adalah hal yang paling bijaksana yang harus dilakukan, Theodir," kata Ileus, mengamati dia dari dekat. "Setidaknya, kamu bisa membiarkan anak itu tetap bersama mereka sampai dia disusui."

Theodir tidak menjawab. Dia menyesap lebih banyak anggur. Harinya tampak semakin membaik. Tiba-tiba mereka mendengar seseorang merintih. Ilyana. Pipi Theodir kembali memerah. Dia tidak tahu bahwa rintihannya bisa terdengar hingga ke sini.

"Siapa yang merintih?" tanya Ileus. "Sepertinya seseorang sangat membutuhkan seks!" Dia mulai tertawa dengan leluconnya.

Theodir menenggak anggurnya dalam sekali teguk.