Setelah serangan terakhir pada kelompoknya, Kaizan menjadi sangat waspada saat bepergian di jalan tanpa baju besi. Dia tidak memiliki baju besi milik sang Nyonya, jadi dia memegang dada baju besi pria di tangannya untuk Olivia.
"Izinkan aku membantu kau mengencangkannya," katanya. Ketika dia selesai mengencangkan dada baju besi pria tersebut, dia berhenti di depannya untuk mengagumi karyanya, tanpa menyadari bahwa payudaranya terjepit di dalamnya.
"Terima kasih," gumamnya, saat semburat merah pucat muncul di pipinya.
Seorang pelayan mendekat ke mereka dengan kuda miliknya. "Nyonya," katanya saat dia menyerahkan tali kekang kuda itu dan menggenggam tangannya agar Nyonya bisa melompat ke atas kuda. Namun, geraman berbahaya Kaizan membuatnya terhenti.